Jumat, 09 September 2011

Cissy Rachiana Sudjana Prawira :Lingkungan Si Kecil Mempengaruhi Pneumonia


Pneumonia (radang paru-paru) masih menjadi ancaman besar dan penyebab utama kematian balita. Upaya pengendalian pneumonia dapat berkontibusi besar terhadap penurunan angka kematian bayi.
ketua umum Pengurus Pusat IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Badriul hegar mengatakan, penyakit infeksi masih menjadi permasalahan kesehatan anak berusia lima tahun (balita) di indonesia. Salah satunya adalah pneumonia.
Pneumonia merupakan penyebab tunggal kematian pada anak di dunia. “Di Indonesia, pneumonia menjadi penyebab kematian nomor dua setelah diare, baik untuk bayi di bawah satu tahun (12,7 persen) dan bayi dibawah lima tahun (13,2 persen). Perbaikan kesehatan anak balita cenderung stagnan,” ujarnya (Kompas, 9/11)
Perkembangan pneumonia ini semakin meningkat setiap tahunnya, berarti tiap tahun akan bertambah bayi dan balita yang akan menyerah pada pneumonia. Berarti harus ada langkah-langkah yang diambil untuk masalah ini. Lalu, langkah-langkah seperti apa? Bagaimana penularan pneumonia ini sehingga banyak sekali bayi dan balita yang tertular? Pencegahan yang harus dilakukan serta pengobatan bila sidah terjangkit pneumonia?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mahasiswa Fikom Unpad, Surya Rianto, mewawancarai Cissy Rachiana Sudjana Prawira, Prof., Ph.D., M.D. , ahli ilmu kesehatan anak di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Direktur Utama dari Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin (2001-2009) ini meraih gelar Ph.D pada tahun 1993 di Catholic University of Leuven, Belgia juga menulis artikel di media massa seperti Pikiran Rakyat.
Berikut petikan wawancara kami dengan Cissy Rachiana Sudjana Prawira di kantornya, Rumah Sakit Umum Hasan Sadikit Bagian Kesehatan Anak, Bandung, Jawa Barat Pkl. 11.30 WIB (16/11) :


Pneumonia di dunia semakin berkembang dari tahun ke tahun, Apa yang menyebabkan Pneumonia ini begitu cepat?
Sebernanya bila dikatakan berkembang tidak benar, yang benar adalah peningkatan. Peningkatan tersebut disebabkan oleh polusi udara yang semakin meningkat sehingga peluang untuk bisa terjangkit pneumonia ini semakin besar.

Berarti polusi udara yang terjadi bisa meningkatkan penyebaran Pneumonia?
Iya, sebenarnya tidak hanya polusi udara saja, semua hal yang menjadi asap itu bisa membuat seseorang terjangkit pneumonia. Seperti, asap ketika membakar sampah, asap ketika memasak, asap ketika merokok, asap kendaraan dan asap lainnya, semuanya  berbahaya.

Pneumonia ini mengancam balita di seluruh dunia, mengapa ini bisa terjadi?
Karena  daya tahan tubuh pada balita masih rendah sehingga rentan terkena penyakit terutama penyakit Pneumonia yang penularannya sangat mudah sekali.

Penularan Pneumonia dengan cara apa saja?
Karena penularan dari pneumonia ini  disebabkan oleh bakteri dan virus. Jadi, bakteri dan virus ini bertebaran diudara dan sangat mudah dihirup oleh balita. Jadi, inti dari penularannya adalah lewat udara kotor.

Bagaimana pencegahan yang dilakukan agar Balita ini tidak terjangkit Pneumonia?
Sebenarnya sangat mudah hanya pemberian ASI selama 2 tahun dan 6 bulan ekslusif lalu, pemberian gizi yang baik. Pemberian gizi yang baik ini tidak harus mahal juga yang penting seimbang, bisa cukup dengan tahu, tempe dan sayur-sayuran hijau sudah termasuk baik. Lalu yang terpenting imunisasi dasar pada balita dan pemberian vitamin A. untuk pemberian vitamin A diberikan gratis oleh Puskesmas setiap 6 bulan sekali.

Imunisasi dasar pada Balita itu apa saja?
Yang termasuk imunisasi dasar untuk pencegahan pneumonia ada empat, yaitu DPT (Difetri, pertusis, tetanus), Poliomyelitis, Campak (Measles), dan BCG. Namun belum semua imunisasi ini di gratiskan oleh pemerintah. Baru ada dua jenis imunisasi saja yang digratiskan yaitu DPT dan Campak. Untuk kedua jenis imunisasi lainnya baru rencana pemerintah saja untuk digratiskan. Tapi, sekarang yang harus di lawan adalah gerakan anti imunisasi yang cukup marak terjadi.

Maksudnya gerakan antiimunisasi ?
Jadi, sekarang sedang ada gerakan anti-imunisasi karena menganggap imunisasi tersebut tidak berguna untuk kesehatan anak dan malah membahayakan. Itu semua jelas tidak benar, imunisasi itu sangat diperlukan oleh anak.

Apakah penyakit Pneumonia ini juga disebakan iklim Indonesia yang tropis atau lebih menyerang negara berkembang?
Tidak, penyakit ini tidak terpengaruh dengan ikim dan tidak hanya di Negara berkembang saja yang terjangkit.  Sekali lagi, Pneumonia ini  adalah penyakit yang terjadi akibat bakteri dan virus yang bertebaran di udara. di negera maju eropa sana banyak juga balita yang terjangkit pneumonia, kalau disana penyebabnya adalah musim dingin. Kalau di Indonesia tidak ada musim dinginkan? Yang ada musim hujan. Jadi, yang berbeda di tiap Negara adalah penyebabnya, mungkin di negera berkembang lebih banyak karena bayi dan balita banyak yang kekurangan gizi.

Bagaimana pengendalian yang dilakukan pada Pneumonia ini agar tidak meningkat ?
Pengendalian pada pneumonia berarti sama juga pencegahannya, seperti yang tadi sudah saya katakan dan ditambah dengan menghindari faktor resiko dari Pneumonia ini.

Maksudnya dari faktor resiko Pneumonia?
Faktor resiko ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan peluang terjangkit Pneumonia ini semakin besar. Faktor tersebut adalah udara yang kotor, ventilasi udara pada ruangan kurang memadai, gizi yang kurang, dan rumah yang terlalu rapat.

Memangnya ventilasi yang memadai itu seperti apa?
Ventilasi udara yang memadai itu adalah satu orang minimal mendapatkan 8m2  ventilasi, tapi kita lihat kenyataanya satu standar ventilasi tersebut bisa di pakai untuk sepuluh orang. Itulah yang menyebabkan meningkatnya pneumonia dari tahun ke tahun.

Apakah Pneumonia ini dominan menjangkit masyarakat kalangan menengah ke bawah?
Oh, tidak sama sekali. Semua kalangan mempunyai peluang yang sama untuk terjangkit. Hanya saja dengan faktor-faktor resiko yang berbeda-beda. Mungkin bila kelas menengah ke bawah akibat dari kurangnya gizi dan ventilasi yang kurang.


Sejak kapan Pneumonia ini berkembang dan mulai menjangkit?
Pneumonia sudah cukup lama mulai menjangkit, mulai sekitar tahun 2000an.

Pada tahun 2000 sedang maraknya penyakit yang berhubungan dengan paru-paru seperti Sars, Flu burung dan Flu babi, apakah ada hubungan antara Pneumonia dengan ketiga penyakit tersebut?
Ada hubungan antara pneumonia dengan Sars, Flu burung, dan Flu babi. Ketiga penyakit tersebut di sebabkan oleh virus dan bila sudah mencapai tahap akhir akan menjadi Pneumonia. Itulah yang menyebabkan mematikannya penyakit tersebut.

Bagaimana cara untuk mengetahui seorang balita telah terjangkit Pneumonia?
Untuk melakukan deteksi dini terhadap Pneumonia ini cukup menghitung nafasnya saja. Nafas dihitung satu menit berapa kali bernapas, jika nafasnya cukup cepat maka itu adalah gejala dari Pneumonia. Selain tanda lainnya adalah seperti batuk, demam, dan susah bernapas.

Balita masih dapat melakukan imunisasi untuk bisa kebal terhadap Pneumonia, Bagiamana orang dewasa yang belum melakukan salah satu dari imunisasi dasar tersebut?
yang pasti tidak usah mengimunisasikan diri lagi, untuk dewasa cukup hidup sehat seperti jangan merokok dan tidak membakar sampah atau hal-hal lainnya yang membuat udara kotor serta memasak tidak di dalam ruangan.

Bagaimana pengobatan yang dilakukan untuk Pneumonia ini?
Pengobatan yang dilakukan cukup 1 cure saja bila masih dalam porsi ringan Pneumonianya. 1 cure itu biasanya terhitung sekitar dua minggu. Namun untuk infeksi virus hanya diberikan obat antibiotik saja. Berbeda halnya bila infeksi terjadi akibat bakteri, bila bakteri harus diberikan pengobatan.

Mengapa pada infeksi virus hanya diberikan antibiotik sementara pada infeksi yang disebakan oleh bakteri harus diberikan pengobatan?
Karena untuk infeksi virus tidak ada obatnya. Dalam infeksi virus hanya bergantung bagaimana daya tahan tubuh seseorang yang terinfeksi. Maka dari itu diberikannlah antibiotik untuk meredam infeksi yang disebabkan virus tersebut.

Apa cirri-ciri Pneumonia kelas berat?
Cirri-cirinya adalah bahwa yang terjangkit itu sudah membiru mukanya, kejang-kejang akibat oksigen ke otak berkurang dan nafas susah ditarik.

Apakah orang yang sudah terkena Pneumonia di tingkat berat masih dapat disembuhkan?
Jika secepatnya di bawa ke rumah sakit maka bisa, yang terpenting adalah secepatnya di bawa atau di cek ke dokter jangan menunggu sudah parah baru di bawa ke rumah sakit. Penyakit ini bisa disembuhkan jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan oleh masyarakat. ***

1 komentar: